Bukan hanya di negara maju, obesitas juga banyak menyerang negara berpenghasilan menengah kebawah.
Sumber: niehs.nih.gov
Ironis, bukan?
Disamping tingginya angka kekurangan nutrisi, negara-negara berpenghasilan menengah kebawah juga banyak memiliki warga yang obesitas.
Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Kedua penyakit malnutrisi ini dapat terjadi karena kurang baiknya regulasi pemerintah, yang lebih menekankan regulasi pada masyarakatnya yang kekurangan nutrisi. Obesitas tidak dijadikan concern karena tidak dianggap penting, padahal obesotas sangat berbahaya. Obesitas dapat menyebabkan penyakit-penyakit lain timbul, seperti diabetes, penyakit jantung koroner, stroke, hingga kanker.
Selama ini, permasalahan gizi hanya menyasar kekurangan gizi pada bayi di usia 1000 hari pertama. Sebenarnya, gizi bayi pada 1000 hari pertama itu penting, namun keselruhan siklus hidup juga penting. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Ibu yang sehat tercermin dari gaya hidupnya selama remaja, kesehatan remaja juga tercermin dari kehidupannya saat anak-anak, ibu yang seperti apa yang mengurus anaknya. Ibu yang obesitaskah? ibu yang kekurangan gizi kah? Karena seperti yang sudah dibahas pada blog-blog sebelumnya, bahwa keluaga merupakan tempat utama pembentuk kebiasaan anak. Orang tua yang obesitas dan cenderung memakan makanan kurang sehat, cenderung membiasakan anaknya memakan makanan yang kurang sehat, dan memicu anaknya menjadi obesitas juga.
Sumber: motherchildnutrition.org
Seluruh stage kehidupan penting bagi generasi berikutnya, bukan hanya 1000 hari pertama bayi. Riset-riset yang ada seringkali hanya mematok pentingnya 1000 hari pertama, namun kurang memedulikan stage kehidupan setelahnya. Inilah salah satu faktor penyebab sulitnya mengatasi masalah malnutrisi.
Faktor lain yang mempengaruhi malnutrisi berupa obesitas adalah konsumsi pangan instan yang berlebihan. Tingginya kalori tidak diimbangi dengan tingginya gizi lain. Mudahnya mendapatkan makanan membuat masyarakat selalu ingin makan makanan yang serba cepat, dan mulai meninggalkan memakan makanan "asli" yang membutuhkan waktu lama untuk dimasak.
Sumber: silverstaruk.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar