Budaya Makanan VII: Ingkung Ayam

Seperti halnya ayam betutu dari Bali dan bakakak ayam khas Betawi dan Sunda, masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah dan sekitarnya memiliki sajian ayam yang serupa. Ingkung ayam merupakan ayam utuh yang telah dihilangkan bulu dan jeroannya, dicuci bersih, kemudian diikat sedemikian rupa dan dimasak dengan bumbu. Ingkung ayam seringkali disajikan bersama tumpeng.

Budaya Makanan VI: Lemang dan Tapai

Lemang merupakan nasi yang dimasak dengan menggunakan bambu yang bagian dalamnya dilapisi dengan daun pisang dan kemudian dibakar. Oleh masyarakat Sumatera, lemang biasa dimakan dengan tapai ketan. 

Budaya Makanan V: Kaledo

Kaledo merupakan makanan khas suku Kaili yang berlokasi di Donggala, Sulawesi Tengah. Kaledo merupakan sup kaldu dari tulang kaki sapi. Terdapat cerita menarik mengenai kisah diciptakannya Kaledo.

Dikisahkan dahulu kala terdapat acara pembagian sapi. Di kala itu, masyarakat Jawa datang paling awal dan mengambil daging sapi dan membuat sate dan bakso, disusul dengan masyarakat Makasar yang mengambil jeroannya dan membuat coto makasar, dan terakhir suku Kaili datang dan mengambil sisa dari sapi, yakni tulangnya.

Budaya Makanan IV: Sup Konro

Sup konro merupakan makanan yang menyerupai rawon. Kuahnya berasal dari rebusan kluwak sehingga warnanya kehitaman. Isi sup konro biasanya iga kerbau, namun kini juga dapat dimasak dengan iga sapi. Sup konro umum dimakan oleh suku Bugis dari Makasar. Sup konro biasa dinikmati dengan sajian nasi menyerupai ketupat bernama buras, yang dimasak menggunakan  santan dan dibungkus dengan daun pisang.

Budaya Makanan III: Papeda

Papeda merupakan makanan khas dari daerah Papua dan Maluku. Papeda terbuat dari sagu yang dihaluskan menjadi tepung dan dicampur air panas hingga bertekstur lengket. Papeda umum dimakan sebagai makanan pokok dan didampingi ikan, sayuran dan kuah kuning.

sumber: rasasayange.co.id

Budaya Makanan II: Tumpeng

Tumpeng merupakan makanan khas Indonesia yang kental dengan budaya kejawen dan dapat ditemukan dipulau jawa dengan resep yang berbeda-beda. Tumpeng sendiri merupakan jenis penyajian nasi yang dibentuk mengerucut. Nasi yang digunakan dapat berwarna kunikng, putih, biru, hitam, dan lainnya, tergantung jenis tumpeng yang dibuat. 

Tumpeng umum disajikan diatas tampah yang dialas dengan daun pisang. Daun pisang dibentuk sedemikian rupa agar ujung-ujungnya meruncing bagaikan bentuk matahari. Ditengah-tengah daun pisang, nasi dibentuk mengerucut, dikelilingi lauk pauk maupun sayuran yang umunya berjumlah 7, yang dalam bahasa jawa, 7 dibaca pitu, yang dimaksudkan agar mendapatkan pitulungan atau pertolongan dari Yang Maha Kuasa. 

Cara memakan tumpeng yang benar menurut adat jawa adalah dengan mengambil nasi dari bawah dengan tangan, bukan dengan dipotong seperti yang kita ketahui seperti sekarang ini. 

Management II: Strategic Planning

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan perusahaan, dibutuhkan strategic planning . Strategic planning atau rencana strategis dapat diartikan sebagai perencanaan matang yang telah dipikirkan dengan baik untuk kedepannya. Strategic planning di desain sedemikian rupa sehingga untuk mengubahnya, akan menyebabkan kerugian materi, waktu dan tenaga.

Startegic planning dapat dibagi menjadi 3, yakni:
1. Perencanaan jangka panjang, merupakan rencana untuk 20 tahun ke depan
2. Perencanaan jangka menengah, merupakan rencana untuk 5 tahun kedepan
3. Perencanaan jangka pendek, merupakan rencana untuk 1 tahun kedepan

Jika perusahaan mengalami hambatan dalam melakukan strategic plan, dapat dilakukan manuver atau taktik, tapi harus dipastikan agat manuver yang akan dilakukan tetap sesuai arah dan tidak boleh mengubah sasaran.

Sumber gambar: google.com