Blog kali ini mengisahkan masyarakat Tondano yang awalnya memiliki kebiasaan meminum nira aren yang telah di fermentasikan (bernama tuak) untuk mabuk-mabukan, namun kini diolah menjadi berbagai hal yang menarik dan juga...
Zero waste!
Konsep perubahan budaya masyarakat Tondano ini diusulkan oeh Dr. Willie Smits, seorang ahli lingkungan hidup yang menemukan bahwa pohon aren sangat bermanfaat, bahkan dapat dijadikan 60 jenis produk berbeda. Desa Masarang di Tondano merupakan daerah yang dijadikan area produksi berbagai hasil pohon aren.
Sumber: nationalgeographic.com
Berikut merupakan proses yang dilakukan pada Village Hub Masarang:
1. Pengumpulan nira aren
Nira aren dikumpulkan dari pohon aren oleh masyarakat. Setiap harinya, pohon aren dapat menghasilkan 15-50 liter nira.
Sumber: ptnasa.net
2. Pemasakan nira aren
Nira aren yang telah dikumpulkan masyarakat kemudian dimasak.
3. Pengangkutan ke pabrik pengolahan nira untuk dijadikan bioethanol dan juga gula aren.
Bioethanol yang dihasilkan, dijadikan bahan bakar bagi alat transportasi masyarakat, sedangkan gula aren yang dihasilkan dapat dijual sebagai komoditas utama daerah Masarang.
Dalam proses pembuatan gula aren, dihasilkan air yang dapat digunakan sebagai sumber air minum masyarakat.
Sumber: masarang company
Hal yang dilakukan Dr. Willie Smits sangat bermanfaat bagi kehidupan desa Masarang di Tondano dan dapat mengubah kebiasaan masyarakatnya menjadi lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar