Rabu, 12 September 2018

Budaya Makanan: Pengolaha Nira Aren Tondano

Blog kali ini mengisahkan masyarakat Tondano yang awalnya memiliki kebiasaan meminum nira aren yang telah di fermentasikan (bernama tuak) untuk mabuk-mabukan, namun kini diolah menjadi berbagai hal yang menarik dan juga...

Zero waste!

Konsep perubahan budaya masyarakat Tondano ini diusulkan oeh Dr. Willie Smits, seorang ahli lingkungan hidup yang menemukan bahwa pohon aren sangat bermanfaat, bahkan dapat dijadikan 60 jenis produk berbeda. Desa Masarang di Tondano merupakan daerah yang dijadikan area produksi berbagai hasil pohon aren.
Related image
Sumber: nationalgeographic.com

Berikut merupakan proses yang dilakukan pada Village Hub Masarang:
1. Pengumpulan nira aren
    Nira aren dikumpulkan dari pohon aren oleh masyarakat. Setiap harinya, pohon aren dapat menghasilkan 15-50 liter nira.
Related image 
Sumber: ptnasa.net

2. Pemasakan nira aren
    Nira aren yang telah dikumpulkan masyarakat kemudian dimasak.

3. Pengangkutan ke pabrik pengolahan nira untuk dijadikan bioethanol dan juga gula aren.
    Bioethanol yang dihasilkan, dijadikan bahan bakar bagi alat transportasi masyarakat, sedangkan gula aren yang dihasilkan dapat dijual sebagai komoditas utama daerah Masarang.
    Dalam proses pembuatan gula aren, dihasilkan air yang dapat digunakan sebagai sumber air minum masyarakat.
Image result for dr willie smits in masarang village hub
Sumber: masarang company


Hal yang dilakukan Dr. Willie Smits sangat bermanfaat bagi kehidupan desa Masarang di Tondano dan dapat mengubah kebiasaan masyarakatnya menjadi lebih baik lagi. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar