Kembali lagi kita akan mengupas tentang budaya makanan.
Budaya makanan tercipta akibat adanya kebiasaan pangan, dan kebiasaan pangan tercipta akibat adanya budaya makanan. Hubungan yang bersifat timbal balik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
1. Agama
Agama yang dianut oleh manusia dapat mempengaruhi kebiasaannya dalam hal pangan yang di konsumsi. Seperti Umat Islam yang tidak memakan babi, umat Hindu yang tidak memakan sapi, umat Buddha yang vegetarian.
Sumber: azquotes.com
2. Ekonomi
Faktor ekonomi suatu masyarakat menjadi pertimbangan dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi.
Sumber: ntvbd.com
3. Suku bangsa
Pemilihan makanan oleh masyarakat dengan suku bangsa berbeda akan berbeda juga. Contohnya bangsa Eropa cenderung memilih spaghetti dibandingkan ramen, namun masyarakat Jepang cenderung memilih ramen dibandingkan spaghetti sebagai makanan sehari-hari.
Sumber: thewoksoflife.com
4. Lingkungan/keluarga
Keluarga merupakan tempat utama pembentuk kebiasaan. Keluarga dengan orang tua yang obesitas cenderung membiasakan anaknya mengikuti pola makan orang tuanya, sehingga anaknya pun cenderung memilih makanan yang akhirnya membuatnya menjadi obesitas.
Sumber: youtube.com
5. Geografis
Berbagai wilayah di dunia memiliki kebiasaan makan yang berbeda-beda. Contohnya mayoritas orang Asia memilih nasi sebagai makanan utama, orang Eropa memilih jagung dan gandum, orang Amerika memilih roti dan orang Afrika memilih sorghum sebagai makanan utamanya.
Sumber: geolog.com
6. Kebutuhan khusus
Terdapat beberapa kebutuhan khusus mengapa orang dapat memiliki kebiasaan makan yang berbeda-beda, seperti kebutuhan kalori dan protein yang tinggi bagi para atlet, kebutuhan untuk tidak memakan makanan-makanan tertentu akibat penyakit seperti celiac disease ataupun alergi makanan tertentu.
Sumber: gymmealsdirect.com.au
7. Pendidikan
Tingkat pendidikan masarakat tentu mempengaruhi pemilihan makanannya. Orang yang tingkat pendidikannya rendah dan kurang pengetahuan terhadap pentingnya memakan makanan sehat, tentu cenderung memilih makanan sesuai keinginan dan keterjangkauannya. Orang dengan tingkat pendidikan tinggi dan memiliki pengetahuan terhadap pentingnya memakan makanan sehat, memiliki kecenderungan memilih makanan yang lebih sehat.
Sumber: thenewyorktimes.com
8. Usia
Anak-anak cenderung menyukai permen dan makanan-makanan lain yang manis seperti coklat dan gulali, sedangkan orang dewasa kurang memilih makanan tersebut sebagai pilihan utamanya.
Sumber: drmichaels.com
9. Teknologi
Seiring dengan perkembangan teknologi, terciptalah berbagai makanan baru seperti fusion food maupun molecular gastronomy food. Makanan baru seperti ini membuat masyarakat memiliki berbagai pilihan makanan yang lebih beragam lagi yang dapat dijadikan pilihan makanan sehari-hari.
Sumber: splice-bio.com
10. Kesejahteraan
Masyarakat yang miliki tingkat kesejahteraan rendah cenderung memilih makanan yang sesuai dengan kemampuan pembeliannya, sedangkan masyarakat dengan kesejahteraan tinggi cenderung memiliki lebih banyak pilihan dalam menentukan makanan yang akan dimakan sehari-hari.
Sumber: quora.com
11. Kepercayaan
Kepercayaan yang dianut masyarakat dapat mempengaruhi kebiasaannya dalam hal makanan. Seperti kepercayaan memakan sirip hiu untuk mandapatkan kekayaan dan kejayaan yang biasanya dimakan pada Chinese wedding. Juga terdapat kepercayaan memakan bayi tikusmerah, cula badak, embrio ayam, dan lainnya.
Sumber: quotemaster.org
Nah itu dia 11 hal yang mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Kalau kamu, apa yang mempengaruhi kebiasaan makan kamu?